Ust. Galih Gumelar

Ust. Galih Gumelar

Hakikat Zikir dan Doa

Kita bersyukur kepada Allah SWT, pada setiap peringatan momen-momen yang dianggap penting dan bersejarah, umat Islam Indonesia selalu melakukan kegiatan zikir dan doa bersama. Tentu hal ini adalah perbuatan yang sangat terpuji, karena zikir dan doa merupakan perintah Allah SWT dan karena itu dimasukkan ke dalam kategori ibadah. Firman Allah dalam QS Al-Ahzab ayat 41-42 yang artinya: ''Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya (41) Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang (42).'' Dan di dalam sebuah hadis riwayat imam empat dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda: ''Sesungguhnya doa itu adalah ibadah.''
Peringatan satu tahun terjadinya musibah tsunami tanggal 26 Desember 2005 yang lalu, juga alhamdulillah diisi dengan dua kegiatan ini secara bersama-sama, baik dilakukan oleh masyarakat Aceh di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sendiri hampir di semua masjid dan meunasah, maupun oleh masyarakat Aceh yang tinggal di luar NAD. Demikian pula zikir dan doa ini dilakukan oleh hampir seluruh kaum muslimin Indonesia di luar NAD.
Tentu hal ini mengandung suatu makna yang sangat dalam, bahwa apapun yang terjadi hakikatnya berasal dari Allah SWT, dan karena itu seluruh kehidupan kita harus ditata dan dibangun kembali sesuai dengan ketentuan-Nya. Musibah yang terjadi pasti akan berubah menjadi nikmat dan rahmat, bila melahirkan kesadaran tauhid dan keimanan yang mendalam yang terefleksikan dalam perbuatan sehari-hari, baik dalam hubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia.
Sebaliknya, musibah akan berubah menjadi azab dan laknat, apabila tidak melahirkan kesadaran dan keimanan sedikitpun. Maksiat tetap dilakukan, demikian pula kezaliman dan perbuatan merusak lainnya tetap dilaksanakan.
Karena itu, zikir dan doa pada hakikatnya adalah untuk mendorong kita bertobat dan bertingkah laku sesuai dengan aturan Allah SWT serta meninggalkan perbuatan-perbuatan yang mengundang murka-Nya. Semoga dengan berzikir dan berdoa, hati akan bertambah tenang, pikiran bertambah jernih, dan tingkah laku bertambah baik.
Harus diyakini bahwa orang yang bertakwa bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi orang yang kalau melakukan kesalahan segera bertobat dan tidak mengulangi kembali perbuatan salahnya itu. Hal ini sebagaimana dikemukakan pada QS Ali Imran ayat 135.

0 komentar